Ketapang:HumproDPRD – Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang mengadakan pagelaran adat budaya Melayu dengan melakukan Pawai Arak-arakan Hastaguna Raksasa mengelilingi Kota Ketapang yang di lepas Ketua DPRD Ketapang sekaligus Sekretaris MABM Ketapang M. Febriadi, Kamis, (29/9/2023). Pagelaran adat melayu ini dalam rangka memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW.
Wakil Bupati (Wabup) Ketapang Farhan turut hadir dalam kegiatan tersebut mengucapkan selamat atas terlaksananya kegiatan seni budaya Melayu tahun 2023 ini. Wabup menanggapi positif dan berharap kegiatan ini dapat dilakukan di tahun-tahun berikutnya.
“Semoga kegiatan ini dapat berlanjut pada tahun-tahun yang akan datang dan tentu kegiatannya akan semakin meriah, semakin ramai dan memiliki nilai-nilai strategis untuk kemajuan pembangunan Kabupaten Ketapang,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris MABM Ketapang M. Febriadi, S.Sos.,M.Si mengatakan kegiatan pawai arak-arakan ini diikuti 90 unit Kendaraan Hias Roda empat, 120 unit kendaraan roda dua dan 40 unit sepeda hias.
Selain itu ia menjelaskan bahwa maksud diadakan kegiatan ini sengaja dipilih bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1445H/ 2023M.
“Kita yakin apabila kita berpegang teguh kepada adat yang diwariskan leluhur kita, tentu adab kita dalam menjalani semua itu setidaknya dapat mengurangi gesekan dalam keluarga, tetangga, etnis, dan lainnya,” ucapnya.
“Kami juga berharap kepada pemerintah daerah agar terus menjalin komunikasi dengan MABM dan tentu kami berbangga juga telah dibantu oleh pemerintah daerah Kabupaten Ketapang,” ujarnya.
Ketua Panitia Pelaksana Marwannor menjelaskan, kegiatan budaya ini sebagai ajang pelestarian budaya dan promosi budaya Melayu. Menurutnya kegiatan ini dapat mengangkat dan mempertahankan marwah Melayu.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk menggali, mengembangkan dan mempromosikan adaya budaya Melayu dan mempromosikan adat budaya Melayu serta menjadikan Kabupaten Ketapang sebagai salah satu tujuan destinasi pariwisata khususnya bidang budaya,” jelasnya.
Marwannor menerangkan, pagelaran budaya Melayu dimulai dengan arak-arakan hastaguna yang diikuti dari seluruh organisasi Melayu di Kabupaten Ketapang serta siswa/siswi SD, SMP dan SMA di Kecamatan Delta Pawan dan Kecamatan Benua Kayong.
“Rute pawai start di Halaman Masjid Agung Al-Ikhlas Ketapang dan berakhir di Halaman Kantor Bupati Ketapang, didalam arak-arakan juga ada pengantin, gendang tar dan rebana, diiringi drumband dari siswa dan siswi, yang terakhir iringan sepeda hias dan mobil hias,” tutupnya.**(ms.rz.yn).