Pagelaran Seni Budaya Sunda Kabupaten Ketapang Tahun 2019 digelar di Pendopo Bupati Ketapang, Minggu malam 8/12/2019. Pagelaran Seni Budaya Sunda tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Ketapang Martin Rantan, S.H.,M.Sos dan di Hadiri Ketua DPRD Ketapang M. Febriadi, S.Sos.,M.Si, Kapolres Ketapang, Dandim 1203 Ketapang, Forkopimda, Pimpinan OPD, Tokoh Adat , Tokoh Masyarakat, Masyarakat Pasundan dan dan undangan lainnya. Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan gong oleh Kapolres Ketapang AKBP R. Siswo Handoyo., S.I.K.,M.Si.
Bupati Ketapang Martin Rantan, S.H.,M.Sos., dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan memeberikan ruang dan dukungan kepada semua organisasi suku untuk menampilkan seni budayanya yang ada di Kabupaten Ketapang ini.
“ Atas nama Pemerintah Kabupaten Ketapang, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pengurus Paguyuban Pasundan yang sudah berani tampil dan sudah belerja keras untuk menyiapkan acara ini sehingga acara ini merupakan sebuah momen perekat antar suku di Kabupaten Ketapang,” Ujar Bupati Ketapang Martin Rantan, S.H.,M.Sos.
Selanjutnya Bupati mengatakan dengan dilaksanakannya kegiatan seni budaya seperti ini terjadi Tri Kerukunan antar suku. Kerukunan yang pertama rukun sesame suku internal masing-masing, yang kedua kerukunan antar suku, kerukunan yang ketiga adalah kerukunan antara pemerintah daerah dengan suku suku yang ada di Kabupaten Ketapang.
“Pada malam hari ini Pemerintah Kabupaten Ketapang Bupati dan seluruh jajaran Forkopimda, Ketua DPRD dan jajaranya hari ini hadir rukun bersama suku pasundan yang ada di Kabupaten ketapang ini,” Ujar Bupati Martin Rantan, S.H.,M.Sos.
Bupati juga mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten Ketapang tetap mendukung agar acara pagelaran seni budaya ini menjadi agenda tahunan setiap tahun dengan bergiliran semua etnis yang ada melalui pengurus paguyuban dan pengurus organisasinya dapat mempersiapkan acara seni buda di Kabupaten Ketapang ini dengan baik. Acara seni budaya ini bukan hanya mempertontonkan seni budayanya saja tetapi merupakan ajang silaturahmi atar suku, internal suku ,dana tar suku dan pemerintah. *(Liputan Suyanto Humpro DPRD)




