23 September 2025
23 September 2025
23 September 2025

Paguyuban Jawa Ketapang Gelar Grebeg Maulid Meneladani Akhlak Rasulullah sebagai Islam Rahmatan lil ‘Alamiin

Ketapang, Indonesia – 19 September 2025 – Komunitas Paguyuban Jawa Kabupaten Ketapang menyelenggarakan peringatan Grebeg Maulid Nabi Muhammad SAW pada Jumat Wage di Rumah Joglo, Kelurahan Sukaharja. Acara berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan, dihadiri berbagai unsur masyarakat, tokoh agama, serta jajaran pemerintah daerah.
Ketua Umum Paguyuban Jawa Kabupaten Ketapang, yang juga Ketua DPRD Ketapang, H. Achmad Sholeh, ST., M.Sos., memimpin langsung peringatan ini bersama para pengurus paguyuban. Hadir pula unsur Forkopimcam, Lurah Sukaharja, sesepuh Jawa, dan para tamu undangan lainnya.
Acara dimulai ba’da Magrib dengan shalat Isya berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Maulid Simtudduror yang dilantunkan secara bersama-sama, diiringi shalawat dan doa yang menghadirkan suasana religius dan penuh syukur. Setelah itu diteruskan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan tausiyah oleh Ustadz Riski Fahrozy, S.Ag., yang menekankan pentingnya meneladani Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah. Peringatan Grebeg Maulid kali ini mengangkat tema: “Meneladani Akhlak Rasulullah sebagai Islam Rahmatan lil ‘Alamiin.”
“Islam hadir membawa rahmat, kasih sayang, dan kedamaian. Rasulullah SAW mengajarkan keseimbangan antara hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia, serta keseimbangan antara kerja, ibadah, dan istirahat. Konsep ini harus menjadi pedoman hidup kita,” ujar Ustadz Riski dalam ceramahnya.
Sebagai ciri khas Grebeg Maulid, acara juga dimeriahkan dengan gunungan berisi hasil bumi dan makanan tradisional yang diperebutkan masyarakat. Gunungan ini menjadi simbol rasa syukur, kebersamaan, serta sedekah yang sejalan dengan ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Dalam sambutannya, H. Achmad Sholeh menyampaikan apresiasi atas peran Paguyuban Jawa yang konsisten menjaga persaudaraan dan kedamaian di Kabupaten Ketapang. Ia menegaskan bahwa memperingati Maulid Nabi bukan sekadar tradisi, melainkan wujud nyata kecintaan umat kepada Rasulullah.
“Kelahiran Rasulullah SAW adalah peristiwa besar yang patut kita rayakan, karena beliau diutus untuk membawa jalan kebenaran bagi umat manusia. Saya juga berterima kasih kepada Paguyuban Jawa yang telah menjaga harmoni dan tidak terprovokasi dalam dinamika sosial yang terjadi. Ketapang adalah rumah kita bersama, dan kita semua berkewajiban menjaganya tetap damai,” tegasnya.
Peringatan Grebeg Maulid ditutup dengan doa bersama serta pembagian berkat sebagai wujud rasa syukur dan sedekah. Doa khusus juga dipanjatkan untuk masyarakat yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan serta keberkahan melalui momentum peringatan ini.
Acara ini tidak hanya memperkuat ikatan komunitas Jawa di Ketapang, tetapi juga menjadi simbol bagaimana Meneladani Akhlak Rasulullah sebagai Islam Rahmatan lil ‘Alamiin mampu menghadirkan keseimbangan, toleransi, dan harmoni dalam kehidupan masyarakat multikultural.
Humas DPRD Ketapang

Read Previous

Dinas Pendidikan Ikuti Rapat Banggar

Read Next

Peringatan World Cleanup Day 2025 “Menuju Indonesia Bersih 2029” Kegiatan Gotong Royong dan Bersih-Bersih di Ketapang