Ketapang; HumproDPRD – DPRD Kabupaten Ketapang menyelenggarakan Rapat Paripurna Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Ketapang Tahun Anggaran 2021 yang dibacakan oleh Staf ahli Bupati bidang Kemasyarakatan dan SDM Drs. H Maryadi Asmu’ie, Mewakili Bupati Ketapang , Selasa (29/3/2022).
Rapat paripurna yang berlangsung di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Ketapang tersebut dipimpin oleh wakil Ketua DPRD, H. Suprapto, S.Pd.,MM. serta dihadiri oleh sejumlah anggota DPRD dan Forkopimda dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Dalam kesempatan tersebut , Bupati Ketapang menyampaikan yang dibacakan oleh Staf ahli Bupati bidang Kemasyarakatan dan SDM Drs. H Maryadi Asmu’ie, mengatakan Pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp. 2.414.436.303.355,00 ( dua triliun empat ratus empat belas miliar empat ratus tiga puluh enam juta tiga ratus tiga ribu tiga ratus lima puluh lima rupiah).
Sementara realisasi sebesar Rp. 2.530.989.860.620.00 ( dua triliun lima ratus tiga puluh miliar sembilan ratus delapan puluh sembilan juta delapan ratus enam puluh ribu enam ratus dua puluh rupiah satu sen ).
Belanja daerah dan transfer pada APBD sebesar Rp. 2.629.469.399.017.00 ( dua triliun enam ratus dua puluh sembilan miliar empat ratus enam puluh sembilan juta tiga ratus sembilan miliar empat ratus enam puluh sembilan juta tiga ratus sembilan puluh sembilan ribu tujuh belas rupiah ).
Dengan realisasi sebesar Rp. 2.265.014.154.189,51 ( dua triliun dua ratus enampuluh lima miliar empat belas juta seratus lima puluh empat ribu seratus delapan puluh sembilan rupiah lima puluh satu sen ) Atau 86,14 persen, dengan rincian sebagai berikut:
1. Belanja operasi, direncanakan sebesar Rp.1.5 Triliun lebih.
realisasinya sebesar Rp 1.2 Triliun lebih.
2. Belanja modal, direncanakan sebesar Rp. 666 Miliar lebih,
Realisasinya sebesar Rp. 570 miliar lebih.
3. Belanja tak terduga, direncanakan sebesar Rp. 56 miliar lebih.
Realisasinya, 29 Miliar lebih.
4. Transfer , direncanakan 401 Miliar lebih. Realisasinya Rp. 400
Miliar lebih.
Selanjutnya, terdapat penerimaan pembiayaan daerah tahun anggaran 2021 sebesar Rp. 232 Miliar lebih, dan adanya pengeluaran pembiayaan daerah yang dimanfaatkan untuk penyertaan modal sebesar Rp. 17 miliar.
Berdasarkan perhitungan realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan tersebut, maka terdapat sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun 2021 sebesar Rp. 481 miliar lebih.**(ms).