Ketapang – 15 Agustus 2025. Suasana meriah dan penuh semangat menyelimuti Sanggar Kepatihan, pada Jumat sore. Kejuaraan Menyumpit Patih Jaga Pati Cup 2025 resmi dibuka dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Acara ini turut dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Ketapang H. Achmad Sholeh, ST., M.Sos, yang juga Ketua Paguyuban Jawa Kabupaten Ketapang, serta Sekretaris DPRD Kabupaten Ketapang H. Agus Hendri, SE., M.Si, yang memberikan dukungan penuh terhadap pelestarian olahraga tradisional Dayak ini.
Wakil Ketua KORMI Ketapang dalam sambutannya menegaskan bahwa kejuaraan ini bukan sekadar olahraga masyarakat biasa, namun menjadi bagian dari upaya bersama dalam melestarikan dan menjaga budaya daerah.
“Menyumpit bukan hanya soal ketangkasan, tapi juga identitas budaya kita yang harus diwariskan,” ujarnya.
Ketua Panitia dari Sanggar Patih Jaga Pati mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini.
“Kejuaraan ini berlangsung selama tiga hari. Semoga bisa menjadi motivasi bagi desa-desa lain untuk mengadakan kegiatan serupa,” tuturnya.
Selain menyumpit, panitia juga menggelar beragam lomba rakyat seperti catur, remibok, gaplek, panjat pinang, karaoke lagu nasional, dan balap karung.
Bupati Ketapang Alexander Wilyo dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah yang pertama kali digelar untuk memeriahkan HUT RI sekaligus memperkenalkan tradisi menyumpit dari Suku Dayak yang masih eksis hingga kini.
“Tradisi ini sudah diperlombakan dari tingkat daerah hingga nasional, bahkan sampai ke Serawak, Malaysia. Ini kebanggaan kita, karena tidak semua bangsa memiliki tradisi seperti ini,” tegasnya.
Bupati juga mendorong panitia untuk mengembangkan kejuaraan dengan menambah lomba tradisional lain seperti pangkal gasing, perahu kato, dan permainan rakyat lainnya.
Ketua DPRD Kabupaten Ketapang H. Achmad Sholeh, ST., M.Sos, yang juga menjabat Ketua Paguyuban Jawa Kabupaten Ketapang, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kejuaraan ini.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras panitia dan semua pihak yang terlibat. Menyumpit bukan hanya olahraga, tetapi simbol warisan budaya yang patut kita banggakan dan lestarikan. Semoga kegiatan ini dapat menjadi ajang mempererat persaudaraan lintas suku di Kabupaten Ketapang,” ungkapnya.
Sebagai tanda resmi dibukanya kejuaraan, Bupati memberikan kesempatan kepada Ketua DPRD, Forkopimda, serta pimpinan OPD untuk mencoba menyumpit dengan sasaran balon.
Suasana menjadi sangat meriah ketika beberapa di antaranya untuk pertama kali memegang sumpit. Sorak-sorai penonton pecah saat beberapa peserta berhasil tepat mengenai sasaran.
Acara pembukaan ini dihadiri Forkopimda, pimpinan OPD, KONI, KORMI, atlet disabilitas, tokoh adat, tokoh budaya, dan tamu undangan lainnya. Kehangatan silaturahmi dan semangat kebersamaan semakin terasa ketika seluruh tamu menikmati jalannya perlombaan yang penuh antusiasme.
Humas DPRD Ketapang